Efisiensi Bisnis, Unilever Global Bakal PHK 1.500 Pekerja

Jakarta, FORTUNE – Unilever global mengumumkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya. Keputusan tersebut demi merampingkan bisnis perseroan. Perusahaan barang konsumsi itu diyakini tengah mendapatkan tekanan dari para pemegang saham.
Dalam keterangan pers di situs resminya, perseroan mengatakan akan memangkas 15 persen jabatan senior dan 5 persen jabatan junior di perusahaan. Dengan kata lain, angka tersebut setara dengan 1.500 karyawan secara global.
“Kami tidak berharap tim pabrik akan terpengaruh oleh perubahan ini,” kata Chief Executive Officer (CEO) Unilever, Alan Jope, seperti dikutip pada Kamis (27/1). Menurut Alan, perusahaan memastikan keputusan PHK tersebut akan dikonsultasikan dengan serikat pekerja.
Mengutip The Guardian, Unilever global, yang berkantor pusat di London mempekerjakan sekitar 149.000 orang di seluruh dunia, termasuk 6.000 karyawan di Inggris dan Irlandia.
Efisiensi ke lima segmen bisnis
Alan Jope dalam keterangan sama mengatakan Unilever akan menyesuaikan bisnisnya menjadi lebih sederhana serta berfokus pada sejumlah segmen bisnis, yaitu kecantikan dan kesejahteraan (well-being), perawatan pribadi, perawatan rumah, nutrisi, dan es krim. Menurutnya, setiap grup bisnis akan bertanggung jawab secara penuh untuk strategi, pertumbuhan, dan pengiriman keuntungan mereka secara global.
Model bisnis baru tersebut telah dikembangkan selama setahun terakhir, dan dipersiapkan untuk melanjutkan peningkatan kinerja. Fokus ke lima segmen bisnis tersebut, katanya, juga akan memungkinkan perseroan lebih responsif terhadap tren konsumen dengan akuntabilitas pengiriman yang jelas.
“Pertumbuhan tetap menjadi prioritas utama kami dan perubahan ini akan mendukung upaya kami untuk mencapainya,” ujarnya.