Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-26 at 21.11.02.jpeg
Pembukaan pameran Homelife Indonesia Series 2025/Dok Fortune IDN

Intinya sih...

  • Wamen PKP Fahri Hamzah menilai harga rumah di Indonesia masih tinggi akibat harga tanah dan industri bahan bangunan yang terus meningkat.

  • Pameran Homelife Indonesia Series 2025 melibatkan lebih dari 1.500 peserta lokal & global, mendorong kolaborasi, ekspor, dan modernisasi industri berbasis teknologi.

  • Managing Director PT Meorient Exhibition International berharap pameran ini dapat memperkuat hubungan dagang dan membuka peluang bisnis baru di Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah menilai harga rumah di Indonesia terbilang masih cukup tinggi akibat harga tanah dan industri bahan bangunan yang cenderung terus meningkat setiap tahunnya. Untuk itu, dirinya berharap pelaku industri dalam negeri dapat belajar dari proses industri China.

“Industri bahan bangunan kita juga masih menghadapi kendala harga dan ketersediaan material yang belum stabil. Kita bisa melihat bagaimana China mampu membangun dan memproduksi barang dengan sangat cepat melalui sistem mass production dan manajemen industri yang efisien,” kata Fahri Hamza saat pembukaan Pameran Internasional Homelife Indonesia Series 2025 di Jakarta, Rabu (26/11).

Dorong kolaborasi & ekspor, Homelife Indonesia Series 2025 digelar selama 4 hari

Ilustrasi Rumah klaster Trésor/Dok Sinar Mas Land

Rangkaian pameran Homelife Indonesia Series 2025 sendiri berlangsung selama empat hari, mulai dari 26 hingga 29 November 2025, di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Pagelaran ini juga melibatkan lebih dari 1.500 peserta yang merupakan supplier lokal & global.

“Dari sini, kita bisa belajar bagaimana mempercepat pembangunan perumahan di Indonesia dengan memperbaiki proses, memperkuat industri bahan bangunan, dan meningkatkan kolaborasi,” kata Fahri.

Dalam kesempatan yang sama, Elis Masitoh, selaku Ketua Dewan Pakar IKA ITT-STTT dan pihak dari Kementerian Perindustrian RI menyampaikan bahwa Indonesia terus mendorong modernisasi industri berbasis teknologi industri 4.0, seperti IoT, Artificial Intelligence, big data, machine learning, cloud computing, hingga robotics. Apalagi, ekonomi nasional sangat bergantung pada kekuatan sektor industri, termasuk Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang menjadi sektor prioritas pemerintah. 

“Kami berharap pameran ini dapat memperluas wawasan pelaku industri TPT dalam negeri, membuka peluang kerja sama, dan memperkuat transfer teknologi. Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi harus menjadi mitra bisnis dan bagian dari rantai produksi global,” kata Elis.

Di sisi lain, Affiliate Global Retailers Association (AGRA) Roy N. Mande menegaskan bahwa pameran ini tidak hanya membawa masuk investasi, tetapi juga membuka jalan bagi ekspor Indonesia. "Pertemuan langsung antara produsen internasional dan pelaku usaha nasional memberi peluang besar bagi produk Indonesia untuk mengakses pasar global," kata Roy.

Sebagai penyelenggara, Managing Director PT Meorient Exhibition International (Meorient), Larissa Zhou berharap pagelaran ini dapat memberikan nilai nyata bagi pelaku industri. “Kami berharap pameran ini dapat terus menjadi platform yang memperkuat hubungan dagang dan membuka peluang bisnis baru di Indonesia,” katanya.

Pada tahun ini, Homelife Indonesia Series menghadirkan enam pameran besar dalam satu lokasi, diantaranya Indonesia Homelife Expo, Building & Decoration Expo, Decoration & Furniture Expo, Appliance & Electronics Show, International Textile Expo dan Asia Baby, Children & Maternity Expo. Selain sektor industri di atas yang menjadi highlight kali ini, Homelife Indonesia Series 2025 digelar berdampingan dengan Jakarta Audio Video & Music Expo dan Jakarta Pet Expo.

Editorial Team