BUSINESS

Erick Thohir Sebut Utang Garuda Indonesia Sudah Menyusut 50%

Kinerja Garuda Indonesia makin moncer setelah melewati PKPU.

Erick Thohir Sebut Utang Garuda Indonesia Sudah Menyusut 50%Ilustrasi Garuda Indonesia. Shutterstock/Cesc_Assawin
by
05 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memamerkan perbaikan kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di depan Komisi VI DPR. Dalam paparannya, ia menyebut utang Garuda sudah berkurang setengahnya.

Erick mengatakan, Garuda Indonesia berhasil mengurangi utang sebanyak 50 persen, dari awalnya US$10,1 juta cuma sisa US$5,1 juta. Hal itu terjadi setelah Garuda berhasil melobi para kreditur lewat prosesi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Saat ini update-nya utang turun hampir 50 persen. Garuda ini sudah menurun jauh dari cengkraman utang," kata Erick saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (5/12).

Kinerja bisnis perusahaan juga makin kinclong. Per 30 Juni 2022 maskapai pelat merah itu sudah berhasil mencatatkan laba sebesar US$3,8 juta. Padahal di akhir Desember 2021 dalam paparan Erick Thohir, Garuda rugi US$3,8 juta.
 

Penambahan PMN untuk Garuda Indonesia

Erick menjelaskan, suntikan modal negara yang diberikan kepada Garuda Indonesia digunakan untuk melakukan pengadaan armada Garuda.

"PMN yang dilakukan kemarin adalah untuk mempercepat pengadaan pesawat terbang yang dibutuhkan untuk tanggulangi harga tiket yang cukup naik turun. Selain itu juga akses transportasi kita sebagai negara kepulauan memang butuh jumlah pesawat cukup," ujarnya. 

Untuk memulihkan kinerja Garuda Indonesia, pemerintah akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp7,5 triliun. Pemberian PMN ini ditandai dengan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham Perusahaan Negara (Persero) PT Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia.

Beleid tersebut diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 30 November 2022. Aturan ini mencatatkan penambahan modal akan bersumber pada APBN 2022. 

Selain itu, suntikan PMN bagi Garuda Indonesia juga diharapkan menjadi modal bagi maskapai pelat merah ini menambah jumlah armada pesawat. Perusahaan menargetkan pengadaan pesawat Garuda Indonesia mencapai 120 unit pada tahun ini hingga tahun depan. 

"Garuda, alhamdulillah kinerja membaik, PMN dilakukan sehingga di tahun depan jumlah pesawat terus meningkat, sehingga bisa menyeimbangi layanan transportasi daripada kebutuhan masyarakat secara menyeluruh," ujarnya. 

Jumlah penumpang turut meningkat

Sepanjang kuartal III 2022, Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 61,11 persen menjadi 10,49 juta penumpang dibandingkan pergerakan penumpang hingga kuartal II di tahun yang sama yaitu 6,5 juta penumpang.

Sementara itu, kinerja operasional turut diperkuat dengan capaian angkutan kargo yang tercatat sebesar 144 ribu ton hingga kuartal III 2022. Hal ini tentunya selaras dengan komitmen perusahaan untuk terus memaksimalkan potensi angkutan kargo dalam menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan nasional.

Garuda secara grup turut mencatakan pertumbuhan pendapatan hingga kuartal III 2022 sebesar 60,35 persen menjadi US$1,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar US$939 juta.

Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 57,87 persen, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88 persen, serta pendapatan lainnya sebesar 27,13 persen.

Related Topics