Jakarta, FORTUNE – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki, mengungkap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia diprediksi terus meningkat, mencapai Rp5.400 triliun pada 2030. Tapi sampai saat ini, masih ada lebih dari 10 persen produk impor mengisi penjualan e-commerce Indonesia.
“Kita harus memperkuat produksi baik dari kapasitas maupun kualitas, supaya market ekonomi digital kita yang sangat besar ini, bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” kata Menteri Teten dalam sambutan acara Peringatan Harnas UMKM di Cihampelas Walk, Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/8).
Pada tahun 2030, Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Bukan hanya e-commerce saja yang diperkirakan tumbuh, namun juga jenis platform lain, seperti pendidikan berbasis teknologi (edutech), properti berbasis teknologi (property-tech), transportasi online (ride hailing), dan pelayanan kesehatan berbasis teknologi (healthtech).
Oleh karena itu, adopsi teknologi dan inovasi digital berpotensi untuk meningkatkan ketahanan, produktivitas, dan pemulihan ekonomi. “Konsumsi masyarakat harus didorong bagaimana daya beli masyarakat diperkuat, menciptakan lapangan kerja, mendorong masyarakat membeli dan belanja produk dalam negeri atau produk UMKM,” ujarnya.