Jakarta, FORTUNE - Para pemimpin bisnis dan investor menganggap perekonomian global tidak akan pernah normal kembali usai Covid-19 dan masih berlangsungnya gejolak geopolitik. Hal tersebut terungkap dalam diskusi webinar bersama Bangkok Bank–PermataBank.
Sejumlah panelis menyarankan pelaku bisnis untuk fokus, waspada dan berhati-hati dalam keuangan dan tata kelola yang baik, mengidentifikasi peluang regional yang muncul, seperti logistik dan manufaktur maju, dan menyarankan mereka dapat mengubah krisis menjadi peluang.
“Guna bertahan dalam jangka panjang, pelaku bisnis wajib menanamkan paradigma “never normal” agar dapat memetik manfaat dari disrupsi pemikiran ini,” kata Somruedee selaku CEO dari perusahaan energi asal Thailand Banpu pada konferensi video di Jakarta, Selasa (13/12).
Meski demikian, menurutnya negara-negara di Asean kini telah menjadi hub internasional bagi sektor manufaktur. Hal ini didorong oleh peningkatan investasi dan pertumbuhan PDB yang stabil di sejumlah negara.
“Asean meningkatkan proses produksinya ke teknologi Industri 4.0 seperti robotika, pencetakan 3D, dan digitalisasi industri yang lebih luas. Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya, mendiversifikasi rantai pasokannya, dan membangun jaringan di pasar Asia Tenggara. Diversifikasi sangat penting bagi ketahanan perusahaan dan strategi mitigasi risiko,” kata Somruedee.