Jakarta, FORTUNE - Wakil Ketua Umum Bidang Spesialti dan Industri Kopi dari Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Pranoto Soenarto, mengatakan kopi Indonesia sudah dikenal hingga seluruh penjuru dunia sejak masa penjajahan Belanda. Namun, Indonesia tetap perlu mengikuti berbagai pameran kopi yang diselenggarakan di berbagai negara.
“Tujuan kita pameran itu bukan jualan produk, tapi kita menyatakan ke dunia bahwa kopi kita itu eksis. Walaupun kita nggak ikut pameran, barang (kopi) kita itu pasti habis terjual secara ekspor,” ujar Pranoto kepada Fortune Indonesia, Senin (4/10).
Pernyataan ini diungkapkan Pranoto menyusul upaya pemerintah Indonesia menembus akses pasar Amerika Serikat melalui ajang Specialty Coffee Expo 2021. Acara ini berlangsung di Ernest N. Memorial Convention Center, New Orleans, Amerika Serikat (AS), mulai 30 September hingga 3 Oktober.
Menurut Pranoto, member AEKI sudah mengekspor kopi ke AS sejak lama. Pada dasarnya, Indonesia sendiri sudah punya pesanan rutin dari pasar AS. “Kalau ada yang bilang katanya tanda tangan sekian ratus juta, itu sebenarnya adalah buyer exist kita. Sudah berlangsung dari dahulu,” ucapnya.
Kopi asli Indonesia, kata Pranoto, seringkali jadi rebutan antara pemain lokal dan para eksportir. Walaupun sempat terdampak pandemi, namun perlahan permintaan kopi dari Indonesia mulai menanjak. Bahkan, saat ini kopi Indonesia di berbagai daerah banyak habis terjual.
“Kita ekspor menghasilkan devisa. Biarkan roaster-roaster di Indonesia impor lebih murah dari negara kemudian dicampur. Ini kan sama aja,” ujar Pranoto.