Belum lama ini Airasia juga mengambil langkah mengejutkan dengan mencaplok bisnis Gojek di Thailand melalui unit bisnis digitalnya, AirAsia Digital. Dalam kesepakatan itu, Gojek beroleh kepemilikan saham di AirAsia Digital sebesar 4,76 persen, demikian dikutip Nikkei Asia.
“Dengan mengambil alih usaha Gojek yang telah mapan di Thailand, kami akan memperkuat ambisi kami untuk menjadi yang terdepan dalam urusan superapp," ujar CEO AirAsia Group, Tony Fernandes, lewat siaran pers yang dimuat dalam laman resmi perusahaan, awal Agustus silam.
Berkat akuisisi tersebut, aplikasi pembayaran digital milik AirAsia, BigPay, juga mendapat jalur percepatan untuk memasuki Thailand. Rencananya BigPay akan mulai bisa dipakai di negara tersebut pada kuartal pertama 2022.
Untuk mempermulus upayanya, seraya menunggu GoPay mengurangi kegiatannya di Thailand, Airasia juga cukup intens bekerja sama dengan Bank of Thailand. “Kami gembira telah mendapat kesempatan untuk memasuki pasar yang unik dan terhubung ini,” ujar CEO sekaligus pendiri BigPay, Salim Dhanani.
Bisnis aplikasi super AirAsia memiliki valuasi sekitar US$1 miliar, sementara sayap bisnis Gojek di Thailand ditaksir bernilai US$50 juta, atau lebih dari Rp726 miliar. Dengan kesepakatan tersebut, AirAsia terlihat berupaya mencicipi kue aplikasi super yang selama ini diasosiasikan dengan Gojek dan Grab.