Jakarta, FORTUNE - Pemilik platform X, Elon Musk, mengancam akan mengambil langkah hukum terhadap Apple setelah menuduh raksasa teknologi itu melakukan praktik antimonopoli di App Store dengan mengutamakan aplikasi dari OpenAI.
Ancaman tersebut dilontarkan Musk melalui serangkaian unggahan pada platform X, Rabu (13/8). Ia mengklaim Apple secara sistematis menghalangi aplikasi kecerdasan buatan (AI) lain untuk bersaing secara adil.
“Apple bertindak sedemikian rupa sehingga mustahil bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai posisi #1 di App Store, yang merupakan pelonggaran antimonopoli yang tegas. xAI akan segera mengambil tindakan hukum,” demikian Musk dalam unggahannya, seperti dikutip dari The Guardian.
Tudingan ini menambah panas persaingan pada industri AI, terutama setelah Apple mengumumkan kemitraan dengan OpenAI demi mengintegrasikan ChatGPT ke dalam sistem operasinya. Saat ini, ChatGPT memang menduduki peringkat teratas aplikasi gratis di App Store Amerika Serikat, sementara aplikasi Grok dari xAI berada pada posisi kelima.
Menanggapi isu serupa di masa lalu, Apple telah membantah adanya praktik bias dalam platformnya. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC pada Juli lalu, perusahaan menegaskan bahwa proses kurasi mereka adil dan objektif.
“Kami menampilkan ribuan aplikasi melalui bagan, rekomendasi, algoritmik, dan daftar kurasi yang dipilih oleh para ahli menggunakan kriteria objektif,” demikian pernyataan Apple saat itu.
Tuduhan Musk langsung mendapat balasan dari CEO OpenAI, Sam Altman. Melalui unggahan di X, Altman menyindir balik kredibilitas Musk dengan merujuk pada laporan tentang manipulasi algoritma pada platform X.
“Ini klaim yang luar biasa mengingat apa yang saya dengar diduga Elon memanipulasi X demi keuntungan dirinya sendiri dan perusahaannya sendiri serta merugikan pesaing dan orang-orang yang tidak disukainya,” kata Altman.
Laporan The Guardian juga menyoroti fitur catatan komunitas di X yang membantah klaim Musk. Pengguna menunjukkan bahwa beberapa aplikasi AI selain milik OpenAI, seperti DeepSeek dari Cina dan Perplexity di India, pernah berhasil menduduki posisi teratas pada App Store tahun ini.
Perseteruan ini merupakan babak baru dari hubungan kompleks antara Musk dan Altman. Keduanya ikut mendirikan OpenAI pada 2015, tapi Musk hengkang pada 2018 setelah usulannya mengambil alih perusahaan ditolak.
Sejak itu, Musk telah dua kali menggugat OpenAI terkait perubahan model bisnisnya dari nirlaba menjadi entitas komersial.