Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi industri tekstil (unsplash/rio lecatempessy)

Intinya sih...

  • KSPI menilai industri tekstil di Indonesia sekarat karena menurunnya daya beli dan meningkatnya impor produk dari Cina.
  • KSPI menyoroti kasus pailit PT Sritex sebagai contoh manajemen buruk dan kegagalan restrukturisasi utang, bukan karena kenaikan upah buruh sebagai beban keuangan perusahaan.
  • KSPI membentuk Posko Orange untuk advokasi karyawan Sritex, mendesak penolakan PHK, pembayaran upah, intervensi proses kasasi di MA, dan bantuan dana talangan dari pemerintah.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjelaskan bahwa industri tekstil di Indonesia sekarat bukan disebabkan oleh kenaikan upah minimum, melainkan oleh menurunnya daya beli dan meningkatnya impor produk dari Cina.

Iqbal juga menyoroti kasus pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau PT Sritex sebagai contoh jelas dari manajemen yang buruk dan kegagalan melaksanakan perjanjian restrukturisasi utang (homologasi), bukan karena kenaikan upah buruh.

Editorial Team

Tonton lebih seru di