Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, kembali menyoroti kondisi utang perusahaan pelat merah. Setelah menduga ada indikasi korupsi pada utang Holding Perkebunan Nusantara, kali ini Erick mensinyalir kasus serupa juga terjadi pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Dalam acara Talkshow Bangkit Bareng pada Selasa (28/9), Erick menyinggung perihal utang Krakatau Steel yang mencapai US$2 miliar. Menurutnya, besarnya utang perusahaan baja itu akibat investasi senilai US$850 juta untuk proyek blast furnace atau peleburan bijih besi yang justru kini mangkrak.
“Nah ini kan hal-hal yang tidak bagus. Pasti ada indikasi korupsi. dan kami akan kejar siapa pun yang merugikan,” kata Erick.
Meski menduga ada indikasi korupsi pada utang Krakatau Steel, tapi Erick tak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia juga tak menyebutkan soal perkembangan proyek investasi terbengkalai dimaksud.