Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kinerja keuangan BUMN kini semakin baik dan sehat. Hal ini dibuktikan dengan pembukuan konsolidasi laba bersih Rp126 triliun pada 2021, melesat jauh dibandingkan Rp13 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain laba melesat, rasio utang pun turun menjadi 35 persen, serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada 2021.
"Laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan, dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade,” ucap Erick dalam keterangannya, Jumat (8/7).
Erick menjelaskan Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Pertama, restrukturisasi utang BUMN di antaranya Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia yang semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat Covid-19.
“Langkah tegas telah dilakukan pada 2021 lalu dengan bernegosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III di tahun 2021. Untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui dalam tahun 2021, baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU,” ujar Erick.