Jakarta, FORTUNE - Sejak 1950-an, VW Bus atau Kombi telah menjadi ikon kebebasan dan kreativitas. Di Indonesia, ia akrab disapa VW Kombi, dan dengan cepat mencuri perhatian. Desainnya sederhana namun unik, kabin luasnya siap mengangkut banyak orang, dan fungsinya serbaguna. Kombi menjadi kawan setia pengusaha, keluarga, hingga komunitas kreatif. Di era 1960–1970-an, ia menjelajah sebagai angkutan pariwisata, kendaraan niaga, hingga armada resmi instansi pemerintah dan perusahaan besar.
Memasuki 1970–1980-an, Kombi mulai punya kehidupan baru. Para pecinta VW di Indonesia memodifikasinya menjadi camper van, membawa tren road trip yang sebelumnya hanya populer di luar negeri. Mobil ini berubah menjadi rumah berjalan, simbol petualangan, kebersamaan, dan kebebasan berekspresi. Bahkan ketika produksi global mulai meredup di 1990-an dan awal 2000-an, Kombi tetap bertahan di sini, tak sekadar kendaraan, melainkan collector’s item penuh cerita yang diwariskan lintas generasi.
Di panggung dunia, VW Bus sudah lebih dulu menjelma ikon gaya hidup. Dari Jenson Button yang mencintai kebebasan di jalanan, Jamie Oliver yang menjadikannya dapur berjalan, hingga Richard Hammond, Ian Cumming, dan grup musik One Direction, semua memanfaatkannya sebagai kanvas untuk mengekspresikan diri. Dari lini yang sama, lahirlah Caravelle di awal 1980-an. Lewat seri Transporter T3, Caravelle membawa DNA VW Bus ke level eksekutif, kursi individual yang bisa berputar, kabin lega layaknya ruang rapat berjalan, dan kenyamanan yang jadi standar layanan VIP, korporasi, hingga hotel bintang lima.
Transformasi ikon ini kini berlanjut lewat ID. Buzz, generasi terbaru VW Kombi yang sepenuhnya bertenaga listrik, memadukan desain retro ikonik dengan teknologi mutakhir dan kenyamanan premium. Model ini resmi memulai debutnya di Indonesia tahun 2024 lalu menandai langkah strategis Volkswagen dalam menghadirkan warisan legendaris ke era mobilitas berkelanjutan. Spirit Kombi sebagai kendaraan penuh cerita kini diteruskan oleh public figure sekaligus pebisnis sukses di Indonesia seperti Ringgo Agus, Arief Muhammad, Fitra Eri, Om Mobi, hingga dr. Tirta. Mereka tetap terhubung dengan citra VW Kombi yang identik dengan kreativitas, ekspresi diri, dan kebebasan.
Ringgo, yang dikenal dengan citra family man, kerap memanfaatkan ID. Buzz sebagai ruang perjalanan keluarga yang nyaman sekaligus content generator bagi audiensnya. Sementara Arief Muhammad, pengusaha kreatif di berbagai lini bisnis, melihat ID. Buzz sebagai perpanjangan identitas brand pribadinya, mencerminkan kesan premium, progresif, dan relevan bagi pasar yang ia bidik, sekaligus menghidupkan kembali nostalgia masa kecilnya yang kini ia wariskan sebagai kenangan berharga untuk sang anak.