Jakarta, FORTUNE - Potensi sumber alam Kalimantan Tengah yang beragam menginspirasi Randi Julian Miranda pada 2018 membangun brand bernama HANDEP (Handmade Ethical Product). Usaha Randi bergerak di bidang fesyen ramah lingkungan dan produk agrikultur dengan konsep wirausaha sosial.
Pemuda berusia 29 itu memandang usaha yang dia bangun tidak hanya ditujukan demi mencari keuntungan semata, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Cita-cita serupa diusung Melia Winata, pendiri Du’Anyam, yang memberdayakan wanita-wanita di Flores, Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya, ada Egar Putra Bahtera, pemilik Chevalier. Jenama ini melekat pada produk sepatu berbahan kulit yang sukses menembus pasar Asia, Australia, Eropa, dan Amerika.
Bagaimana sebuah bisnis dapat berdampak langsung ke masyarakat sekitar?