Jakarta, FORTUNE - Chairman of the Board and CEO Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson, mengungkapkan PT Freeport Indonesia telah mempersiapkan investasi jumbo untuk terus mengembangkan operasi pertambangan berkelanjutan di Indonesia.
Adkerson mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal menggelontorkan investasi hingga US$18,6 miliar untuk periode 2021-2041. Pada periode 1973-2020, perusahaan telah berinvestasi US$18 miliar. Penambahan investasi ini menyusul prospek pasar tembaga dan emas yang semakin baik ke depannya.
"Kita hampir investasi US$20 miliar dalam mengembangkan operasi ini di Papua, di gunung, di tempat orang yang menemukannya mengatakan tambang ini tak akan bisa dikembangkan," kata Adkerson dalam orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang disiarkan secara virtual, Selasa (4/10).
Total investasi selama 20 tahun ke depan tersebut ditujukan untuk mengembangkan operasional bisnis dengan nilai US$15,6 miliar, dan pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur sebesar US$3 miliar.
Pembangunan smelter baru ini merupakan smelter kedua Freeport. Smelter pertama dibangun pada 1996 bersama Mitsubishi melalui perusahaan gabugan bernama PT Smelting. Saat ini kapasitas PT Smelting sedang diekspansi dengan tambahan kapasitas sebesar 300 ribu per day metric ton (DMT) konsentrat tembaga per tahun.