Jakarta, FORTUNE - Emiten energi grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), mempercepat ekspansinya pada sektor energi baru terbarukan (EBT) dengan menggandeng perusahaan afiliasi Filipina, PT FirstGen Geothermal Indonesia. Keduanya akan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk menggarap potensi panas bumi (geothermal) sebesar 440 megawatt (MW) di enam lokasi strategis.
Kemitraan ini bertujuan mengoptimalkan potensi panas bumi Indonesia yang merupakan salah satu terbesar di dunia. Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 40 persen cadangan panas bumi global, setara 24 gigawatt, tetapi baru sekitar 10 persen yang telah dikembangkan hingga saat ini.
Direktur DSSA, Hermawan Tarjono, menyatakan pembentukan perusahaan patungan tersebut ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025. Nantinya, struktur kepemilikan JV akan dibagi rata, yakni 50 persen untuk anak usaha DSSA, PT DSSR Daya Mas Sakti, dan 50 persen untuk FirstGen.
“Perseroan akan mengumumkan apabila terdapat perkembangan material terkait rencana kemitraan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Hermawan dalam keterangannya, Selasa (2/9).
Langkah awal kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerangka (Framework Agreement) pada 27 Agustus 2025. Meski demikian, perseroan menyatakan nilai setoran modal untuk JV tersebut saat ini belum dapat dipastikan.
Kesepakatan ini akan berfokus pada pengembangan dan pengelolaan sumber daya panas bumi di enam wilayah, yaitu di Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatra Barat, dan Sulawesi Tengah. Kolaborasi ini diharapkan dapat mentransfer keahlian global dan mempercepat pengembangan EBT untuk mendukung agenda transisi dan ketahanan energi nasional.
PT FirstGen Geothermal Indonesia merupakan entitas anak dari Energy Development Corporation (EDC), produsen energi terbarukan terbesar di Filipina yang merupakan bagian dari First Gen Corporation.