Jakarta, FORTUNE – PT Garuda Indonesia Tbk berhasil memangkas kerugia dari US$384,35 juta pada kuartal pertama tahun 2021, menjadi US$224,66 juta pada periode yang sama di 2022. Kerugian perusahaan menyusut 41,55 persen secara tahunan, apa penyebabnya?
Garuda mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan pada keuangan perusahaan. “Manajemen Garuda telah membuat Rencana Penyehatan Keuangan yang kemudian diubah menjadi Rencana Penyelamatan melalui Restrukturisasi (RPR),” begitu bunyi laporan yang dikutip Fortune Indonesia, Senin (1/8) tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2022, pendapatan usaha perseroan tercatat sebesar US$350,16 juta, menurun tipis 0,8 persen dari tahun sebelumnya sebesar US$353,07 juta. Di sisi lain, beban usaha Garuda juga menyusut 25 persen per 31 Maret 2022 menjadi US$526,34 juta, dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$702,18 juta.