Jakarta, FORTUNE – Kementerian perindustrian (Kemenperin) menyatakan rencana pengembangan gasifikasi batu bara masih berjalan setelah Air Products and Chemicals Inc hengkang.
Emiten tambang Grup Bakrie dan Salim, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), telah menemukan mitra baru dari Cina, yakni China National Chemical Engineering Co., Ltd. (CNCEC), dan telah membentuk konsorsium PT Bumi Etam Chemical (BEC).
Sementara, CNCEC berstatus sebagai penyedia teknologi dari proyek gasifikasi batu bara ini.
“Konsorsium sudah terbentuk dan dalam pelaksanaan ini akan beroperasi pada 2026,” kata Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin, Putu Nadi Astuti, kepada Fortune Indonesia, Selasa (29/8).
Putu mengatakan bahwa final investment decision (FID) untuk proyek hilirisasi batu bara ini akan dilakukan pada akhir 2023, atau awal tahun depan.
Setelah dilakukan FID, akan dilanjutkan dengan proses konstruksi pembangunan pabrik, yang direncanakan bakal memakan waktu 3,5 tahun. Besaran investasi untuk pengembangan tersebut mencapai US$705 juta atau setara Rp10,7 triliun.
“Sekarang pada konsorsium baru, nanti yang akan mengambil peranan yang lebih besar adalah penyedia batu bara,” ujarnya.