Jakarta, FORTUNE - CEO Nvidia, Jensen Huang, menggunakan gaya kepemimpinan unik yang membuatnya menonjol di tengah budaya "grindset" di Silicon Valley. Huang, yang mengaku bekerja tujuh hari dalam seminggu dan selalu memikirkan pekerjaan, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya kepada CEO Stripe, Patrick Collison, tentang apa yang diperlukan untuk sukses.
“Jika Anda ingin membangun sesuatu yang hebat, itu tidak mudah. Anda harus menderita, berjuang, dan berusaha. Tidak ada hal hebat yang mudah untuk dilakukan," ujarnya, melansir Fortune.com, Rabu (13/11).
Di bawah kepemimpinan Huang, Nvidia telah berkembang pesat, terutama dengan dominasi dalam produksi unit pemrosesan grafis (GPU) yang digunakan dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Dominasi ini tampak dari melonjaknya harga saham Nvidia yang telah meningkat lebih dari tujuh kali lipat sejak debut ChatGPT oleh OpenAI pada 2022. Nilai pasar Nvidia kini mencapai US$3,4 triliun, dengan proyeksi pendapatan tahunan untuk 2025 sekitar US$125 miliar, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Permintaan atas chip canggih Nvidia yang terus melampaui pasokan juga membawa cerita menarik. Misalnya, Elon Musk dan pendiri Oracle, Larry Ellison, bahkan mengundang Huang makan malam demi melobi akses lebih besar ke chip Nvidia yang semakin diminati.
Bukan hanya para CEO Fortune 500 yang tertarik berkolaborasi dengan Huang. Gedung Putih telah berkonsultasi dengannya soal AI, dan Huang pun telah berdiskusi dengan para pemimpin dunia seperti PM India Narendra Modi. Pemerintah AS menganggap keunggulan Nvidia dalam GPU untuk AI sebagai aset penting bagi keamanan nasional, hingga membatasi ekspor chip canggih Nvidia ke Cina.