Jakarta, FORTUNE - Gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK turut dialami produsen kamera aksi GoPro Inc. Perusahaan dikabarkan berencana memangkas sekitar 15% tenaga kerjanya tahun ini, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi demi menekan biaya operasional.
Dikutip dari Reuters, perusahaan diperkirakan mengambil biaya sekitar US$5 juta hingga US$7 juta dalam restrukturisasi tersebut, dengan biaya tunai sebesar US$1 juta akan dicatat pada kuartal ketiga dan sekitar US$4 juta hingga US$6 juta pada kuartal keempat 2024.
PHK ini dimulai pada kuartal ketiga dan akan selesai pada akhir tahun ini. Hingga kuartal kedua 2024, GoPro diketahui mempekerjakan 925 karyawan. Saham perusahaan naik 1,5 persen setelah PHK diumumkan.
Awal bulan ini, GoPro melaporkan pendapatan sebesar US$186 juta untuk kuartal kedua, turun 22,7 persen bila dibandingkan tahun lalu dan biaya operasional sebesar US$103 juta, yang juga tumbuh 5 persen dari tahun lalu.