Jakarta, FORTUNE - Goldman Sachs Group, bank investasi terkemuka di Wall Street, diperkirakan akan memberhentikan ribuan karyawannya pekan ini. Fortune melaporkan Goldman telah menjadwalkan pengumuman PHK massal tersebut pada Rabu (11/1)—kendati keputusan tersebut masih bisa berubah.
Tidak hanya bakal melakukan PHK, perusahaan berusia 154 tahun itu juga diperkirakan akan memangkas hingga 4.000 posisi secara global, atau 8 persen dari tenaga kerjanya. Posisi tersebut secara total mempekerjakan sekitar 49.000 orang.
Ada pula rencana pemotongan bonus tahunan 40–50 persen, sementara 5 persen hingga 10 persen staf lainnya tidak mendapatkan bonus.
Pemangkasan tersebut dinilai sebagai reaksi perusahaan terhadap penurunan pendapatan investasinya dua tahun terakhir. Sepanjang 2021, merger dan penawaran umum perdana membukukan tahun terbaik, tetapi kontraksi pasar yang luas (bersama dengan ketakutan resesi, perang di Ukraina, dan inflasi) telah menyebabkan M&A dan IPO melambat secara signifikan tahun lalu.
Kemudian, pada kuartal ketiga tahun tersebut Goldman melaporkan pendapatan US$11,98 miliar yang lebih dari setengahnya berasal dari pasar global, mencakup perdagangan dan penjualan.
Pendapatan perbankan investasi turun hingga 57 persen menjadi hanya US$1,58 miliar. Unit tersebut hanya berkontribusi 13 persen dari pendapatan kuartal ketiga Goldman tahun lalu, turun dari 27 persen pada 2021.