Jakarta, FORTUNE - PT Indocement Tunggal Prakarsa (Indocement) Plant Tarjun memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 55 megawatt (MW) miliknya di tengah lonjakan harga batu bara. Pembangkit berlokasi di Kalimantan Selatan itu kini 100 persen digantikan oleh listrik PLN.
Penghentian PLTU tersebut juga ditandai dengan peresmian commercial operation date (COD) pembangkit PLN di kantor Indocement Plant Tarjun pada 10 Agustus 2022. Indocement menjadi pelanggan tegangan tinggi pertama di Kalimantan.
Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa, Antonius Marcos, mengatakan pasokan listrik PLN merupakan bentuk sinergi baik antara perusahaan setrum negara dengan industri.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menjaga keandalan pasokan listrik perusahaan, meningkatkan daya saing industri, dan menguatkan industri hulu strategis.