Jakarta, FORTUNE - PT RMK Energy Tbk (RMKE), perusahaan jasa logistik batubara
terintegrasi, mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang semester I 2022. Pendapatan dan laba bersih perseroan tumbuh signfikan ditopang bisnis penjualan batubara dan jasa logistik.
Pada semester I 2022, RMKE membukukan pendapatan bersih Rp1,07 triliun. Jumlah ini tumbuh 159 persen dibanding Rp413,69 miliar pada periode yang sama pada 2021. Laba bersih perseroan juga naik menjadi Rp141,8 miliar atau tumbuh sebesar 262 persen dibanding Rp39,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi pendapatan usaha perseroan datang dari bisnis penjualan batubara sejumlah Rp860,34 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 252 persen dibanding realisasi pada tahun sebelumnya Rp244,49 miliar. Sedangkan bisnis jasa logistik batubara menyumbang Rp211,4 miliar, atau meningkat 25 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya yang sejumlah Rp169,2 miliar.
“Harga batubara yang sangat baik sepanjang semester I 2022 berkotribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan, walaupun pemerintah sempat melarang ekspor batubara pada Januari lalu,” kata Direktur Utama PT RMK Energy Tbk, Tony Saputra dalam keterangannya, Jumat (12/8).
RMKE menyediakan jasa angkutan batubara terintegrasi melalui jalur kereta dari kabupaten penghasil batubara di Lahat dan Muara Enim, Sumatra Selatan lewat kerjasamanya dengan PT KAI (Persero). Selain itu, perusahaan menjalankan bisnis trading batubara melalui salah satu anak usahanya, PT Royaltama Multi Komoditi Nusantara (RMKN).
Pada awal 2022, tambang batubara milik PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), salah satu anak usaha perseroan, telah mulai beroperasi, yang juga dibarengi dengan mulai beroperasinya Train Loading System (TLS), fasilitas muat batubara yang berlokasi di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim. TLS ini berlokasi di dalam konsesi IUP PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE).