Tangerang Selatan, FORTUNE – Presiden Direktur Nike Indonesia, Joseph Warren, ikut menanggapi ihwal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dia menjelaskan, ada dua aspek yang menentukan harga jual dari sepatu Nike.
“Satu adalah cost untuk membaut produk, dan satunya lagi biaya pemasaran,” kata dia saat ditemui di pabrik sepatu Nike, Tangerang Selatan, Selasa (13/9).
Biaya BBM, menurutnya, termasuk ke dalam biaya produksi. Namun tak hanya itu, ada biaya lain dalam produksi sepatu Nike, mulai dari bahan baku, upah buruh, dan komponen produksi lainnya.
Selain dalam aspek itu, Joseph menilai fluktuasi nilai tukar antara rupiah terhadap dolar AS juga ikut menentukan harga jual sepatu. “Jadi banyak faktor yang mempengaruhi dan saya tidak ingin membatasi itu kepada harga minyak,” ujarnya.
Joseph mengatakan setiap negara mempunyai kondisi pasar yang berbeda-beda. Dia pun tak menampik saat ini di belahan dunia lain pasar Nike mengalami tekanan. Namun, hal itu tidak hanya menerjang industri alas kaki, melainkan juga semua sektor.
Ketika ditanya mengenai adanya kenaikan harga sepatu Nike yang dijual saat harga BBM melonjak, Joseph pun belum bisa mengungkapkan. Ia menyebut, perusahaan hanya melakukan proses produksi dengan efisien. Sebab, tak semua komponen harganya naik, tapi ada juga yang turun. “Kami berusaha mengelolanya secara keseluruhan. Kami masih kuat sebagai brand dan kita masih tumbuh di Indonesia,” ujarnya.