Jakarta, FORTUNE - ExxonMobil melaporkan keuntungan US$8,87 miliar pada kuartal IV-2021. Secara keseluruhan, perusahaan migas ini untung US$23 miliar pada 2021. Padahal, pada periode sama tahun lalu, kerugiannya US$1,4 miliar. Capaian ini merupakan yang terbesar dalam tujuh tahun terakhir karena melonjaknya harga minyak dunia.
Perusahaan memangkas pengeluaran setelah permintaan bahan bakar minyak dua tahun lalu turun. Namun, setelah itu, pendapatannya melampaui tingkat pra-pandemi, dibantu oleh kenaikan harga minyak, dengan patokan minyak global Brent berada di level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Exxon juga mengungkap ihwal perombakan bisnis untuk mempercepat pemotongan US$6 miliar dari biaya operasional yang dimulai ahun lalu. "Pembenahan akan memosisikan kami untuk memimpin arus kas dan pertumbuhan pendapatan, kinerja operasi, dan transisi energi," kata Chief Executive Officer ExxonMobil Darren Woods dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/2).
Dengan semakin tingginya harga minyak dunia, perusahaan kembali meningkatkan pembelian saham. Exxon memulai kembali pembelian pada bulan lalu setelah terkena suspensi cukup lama. Pembelian saham kembali itu, yang mencapai US$10 miliar, akan dilakukan hingga akhir 2023.