Jakarta, FORTUNE - Harga minyak telah mengalami penurunan dalam tiga hari berturut-turut, dan para ahli menyatakan bahwa penyebabnya kemungkinan adalah adanya indikasi pelemahan ekonomi Eropa dalam sejumlah data, yang mungkin berdampak pada tingkat permintaan energi.
Sebagai contoh, harga minyak mentah Brent berjangka turun US$1,76 atau 2 persen, mencapai US$88,07 per barel dalam perdagangan pada 24 Oktober.
Demikian pula harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat berjangka yang mengalami penurunan US$1,75 atau 2 persen mencapai US$83,74 per barel.
Di sisi lain, data ekonomi Jerman mengindikasikan adanya resesi di negara tersebut, dan Inggris juga melaporkan penurunan aktivitas bulanan, menambah ketidakpastian sehubungan dengan kemungkinan resesi menjelang pengumuman suku bunga Bank of England pekan depan.
“Pasti ada dialog mengenai kondisi ekonomi global yang menjadi lebih buruk minggu ini dibandingkan minggu lalu,” kata analis Mizuho Robert Yawger yang dikutip dari Reuters, Rabu (25/10).
Yawger menyebut para bankir dan ekonom ternama di Arab Saudi saat ini sedang berdiskusi memburuknya perekononomian di Eropa pada acara Future Investment Initiative.