Dalam demonstrasi penerbangan EHang 216-S, sejumlah tokoh nasional turut hadir seperti Bambang Soesatyo, Rudy Salim, dan Raffi Ahmad. Sebagai salah satu penumpang pertama, Raffi mengaku antusias meskipun sempat merasa gugup.
“Biasanya kita lihat ada pilotnya, ini enggak ada. Tapi ternyata aman dan nyaman,” ujar Raffi.
Ia menilai teknologi taksi terbang seperti EHang sangat cocok diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) maupun wilayah wisata lain. Menurutnya, moda transportasi ini menawarkan efisiensi, kecepatan, dan ramah lingkungan.
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan EHang 216-S dapat mulai beroperasi secara komersial di IKN pada tahun 2028. Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memang menghadapi tantangan besar dalam hal konektivitas antardaerah. Maka dari itu, teknologi eVTOL seperti EHang diyakini menjadi jawaban atas kebutuhan transportasi udara yang cepat dan hemat energi.
Bambang Soesatyo sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) menyebut IKN akan menjadi kota pertama yang mengadopsi taksi terbang sebagai bagian dari sistem transportasi publik modern. EHang juga sejalan dengan visi IKN sebagai kota pintar (smart city) yang berkelanjutan dan bertaraf internasional.
Selain itu, sejak 2021, EHang telah menjalin kolaborasi dengan mitra lokal dan menggelar serangkaian uji coba, termasuk di Bali. Setelah memperoleh Air Operator Certificate (AOC) dari Civil Aviation Administration of China (CAAC) pada Maret 2025, EHang mulai memperluas jangkauannya ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Demikian informasi mengenai harga taksi terbang EHang beserta spesifikasinya. Semoga bermanfaat!