Jakarta, FORTUNE – Analis di Bank of America merilis sebuah laporan berjudul ‘Funflation in Full Force’, yang menunjukkan bagaimana industri hiburan, seperti konser, adalah sebuah pilihan ampuh bagi industri hiburan yang ingin dengan cepat mendatangkan keuntungan. Hal ini dimungkinkan dengan penjualan tiket konser semahal mungkin.
Bloomberg Economics, memperkirakan bahwa gabungan tur konser Taylor Swift dan Beyoncé akan menambah sekitar US$5,4 miliar atau Rp84,79 triliun (kurs Rp15.701,39 per dolar AS) pada produk domestik bruto Amerika Serikat (AS). Nilai ini tak sedikit dan nama besar kedua artis ini benar-benar memberikan dampak langsung pada perekonomian negara adidaya tersebut.
Dengan demikian, potensi ekonomi kreatif dari sisi konser musik cukup menjanjikan di masa mendatang. Hal itu bisa terjadi, dengan catatan tidak terjadi kondisi yang sulit terprediksi seperti pandemi Covid-19, peningkatan daya beli dan keinginan masyarakat untuk berkumpul secara offline, menjadi angin segar bagi konser-konser di seluruh dunia yang bisa mendatangkan keuntungan bagi penampil dan penyelenggara.
Salah satu indikator konser bisa mendatangkan keuntungan besar adalah harga tiket yang diberlakukan. Meski mahal, banyak analis berpikiran bahwa tren konser akan terus berkembang dan bertahan cukup lama. Menurut artikel di Mirchi.id, berikut ini adalah beberapa konser di dunia yang mencatat harga tiket termahal sepanjang masa.