Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) memproyeksikan pertumbuhan ritel nasional tahun ini bisa menyentuh 4 persen sampai 4,2 persen di akhir tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2022 yang berada di kisaran 3,8-3,9 persen.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan para pelaku ritel masih memiliki waktu sebelum tutup tahun untuk mencapai target ini. Namun, pertumbuhan itu bisa dicapai dengan catatan kondusifitas di Indonesia terjaga.
“Mudah-mudahan bisa di angka 4 sampai 4,2 persen, dengan catatan kalau suasana kondusif terjaga. Masalahnya kita enggak bisa kontrol, dalam hal politik, ketersediaan pangan, kestabilan harga,” kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11).
Dalam hal kebijakan moneter, Roy mengatakan pemerintah telah berusaha menekan inflasi. Sejak dua bulan kemarin (Oktober-November) inflasi Indonesia berada di angka 2,56 persen dari sebelumnya 2,2 persen.
“Ya jadi sebenarnya masih turun naik. Tapi masih jauh lebih baik dari (inflasi) saat pandemi, karena inflasi di pandemi di angka 3-3,2 persen sekarang sudah 2,56 persen,” katanya.