Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
0C768422-388A-48B7-8D15-7B3D7986FEB4-export.jpg
Dok. PLN

Intinya sih...

  • PLN, PT SMI, dan HDF Energy menandatangani MoU untuk proyek hidrogen hijau di Indonesia.

  • HDF Energy juga menjalin kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mempercepat pengembangan proyek pembangkit listrik hidrogen di provinsi tersebut.

  • Proyek-proyek ini sejalan dengan rencana aksi nasional hidrogen dan amonia yang baru diluncurkan oleh Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Komitmen Indonesia dalam pengembangan energi hijau, khususnya hidrogen, semakin menguat dengan penandatanganan nota kesepahaman strategis (MoU) antara Hydrogène de France SA (HDF Energy), PT PLN (Persero), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Kesepakatan ini bertujuan menjajaki peluang pembiayaan bagi proyek-proyek hidrogen hijau HDF di Indonesia.

Penandatanganan MoU ini berlangsung dalam pertemuan tingkat tinggi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Acara tersebut turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang sedang melakukan lawatan ke Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, HDF Energy juga menjalin kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kerja sama ini bertujuan mempercepat pengembangan proyek pembangkit listrik hidrogen di provinsi tersebut.

Perjanjian tiga pihak antara HDF Energy, PLN, dan PT SMI dirancang demi menjajaki mekanisme keuangan inovatif guna mendukung proyek-proyek green hydrogen-to-power (hidrogen hijau ke listrik) yang diinisiasi HDF. Proyek-proyek ini sejalan dengan rencana aksi nasional hidrogen dan amonia yang baru diluncurkan oleh Indonesia.

Rencana aksi tersebut menempatkan hidrogen sebagai salah satu alternatif kunci dalam upaya meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, terutama pada sektor ketenagalistrikan.

“Hari ini kami sepakat melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis pada tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kami untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang strategis,” demikian pernyataan Presiden Prabowo, dikutip dari siaran pers, Senin (2/6).

PLN telah memulai pengembangan infrastruktur hidrogen, termasuk stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia, dan mendorong sejumlah proyek percontohan pembangkit listrik bertenaga hidrogen.

Sementara itu, PT SMI, melalui platform SDG Indonesia One, menyediakan solusi pembiayaan terpadu untuk infrastruktur berkelanjutan. Solusi ini memanfaatkan beragam sumber pendanaan, termasuk dana investasi yang didukung Uni Eropa melalui Agence Française de Développement (AFD).

“Prancis merupakan mitra untuk transisi energi, 450 juta euro telah disalurkan dari komitmen 500 juta euro [untuk mendukung transisi energi]. Saya senang hari ini dalam bidang tenaga surya dan hidrogen, ada proyek penting yang disepakati,” ujar Presiden Macron.

HDF Energy, perusahaan global terkemuka asal Prancis pada industri hidrogen, berfokus pada pengembangan infrastruktur hidrogen berskala besar dan teknologi fuel cell (sel bahan bakar) berskala multi-megawatt. Kolaborasi ketiga pihak ini bertujuan mempercepat implementasi pembangkit listrik hidrogen Renewstable HDF.

Pembangkit Renewstable dirancang menghasilkan listrik hijau yang stabil dan berkapasitas dasar (baseload). Prosesnya mengintegrasikan sumber energi terbarukan intermiten dengan fasilitas penyimpanan energi hidrogen hijau di lokasi (on-site) dan memanfaatkan teknologi fuel cell berkapasitas tinggi produksi HDF.

Teknologi pembangkit listrik Renewstable ini hanya memanfaatkan energi surya atau angin dan air untuk menghasilkan listrik bersih, sehingga berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca dan meminimalkan dampak lingkungan.

Saat ini, HDF Energy sedang mengembangkan 23 proyek Renewstable di sejumlah lokasi di Indonesia timur, dengan total investasi lebih dari US$2,3 miliar. Sumba ditetapkan sebagai lokasi proyek pertama. Proyek-proyek ini juga didukung oleh lembaga pengembangan global, termasuk U.S. International Development Finance Corporation (DFC).

"Melalui perjanjian ini, kami berkolaborasi dengan PLN, PT SMI, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mengoptimalkan potensi hidrogen hijau di Indonesia. Dengan teknologi inovatif Prancis dari HDF, kami bertekad menyediakan pasokan listrik yang andal dan bersih bagi kawasan ini sambil membangun fondasi ekosistem hidrogen yang tangguh untuk memenuhi kebutuhan energi dan maritim," ujar Mathieu Geze, Direktur HDF Energy untuk Asia Pasifik sekaligus Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia, pada siaran pers yang sama.

Editorial Team