Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menetapkan delapan sektor prioritas dalam peta jalan hilirisasi investasi strategis Indonesia 2023-2035. Target investasinya mencapai US$545,3 miliar.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan delapan sektor prioritas tersebut adalah mineral, batu bara, minyak bumi, gas alam, perkebunan, kelautan, perikanan, kehutanan, dengan fokus hilirisasi pada 21 komoditas.
“Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang fokus menjalankan proses nilai tambah di negaranya sendiri...Kami mengundang investor untuk datang membawa teknologi, modal, dan sebagian pasar,” kata Bahlil dalam keterangannya, Rabu (18/1).
Dia mengatakan target investasi untuk hilirisasi mineral dari batu bara mencapai US$427,1 miliar, minyak dan gas bumi US$67,6 miliar, kemudian perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan US$50,6 miliar.
Hilirisasi di Indonesia tidak hanya akan berpusat pada nikel, katanya, tapi komoditas disebut menjadi contoh nyata hasil hilirisasi dengan kenaikan ekspor dari US$3,3 miliar pada 2017-2018 menjadi US$20,9 miliar pada 2020-2021.
"Kami tidak ingin berakhir di nikel karena sumber daya alam kita banyak. Maka kita breakdown (21 komoditas) dengan peluang-peluang investasi yang ada," ujar Bahlil.