Hutama Karya Siapkan Strategi 2022, Fokus Tuntaskan Tol Trans Sumatra

Jakarta, FORTUNE – PT Hutama Karya (Persero) menyatakan telah menyiapkan strategi untuk memenuhi sejumlah target tahun depan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi ini juga telah menyelesaikan sejumlah proyek strategis maupun kontrak sepanjang tahun ini.
“Selain fokus pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) khususnya tahap satu pembangunan 8 ruas konstruksi, perusahaan juga mempercepat pembangunan JTTS, penyelesaian desain, dan pembebasan lahan di ruas prioritas,” kata Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, dalam keterangan kepada wartawan, seperti dikutip pada Kamis (23/12).
Menurut Budi, perseroan juga akan meningkatkan produktivitas konstruksi pada lahan yang sudah bebas, mempercepat perizinan berkenaan dengan pihak eksternal seperti Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Barang Milik Negara (BMN).
Perusahaan juga berfokus pada proyek non badan usaha jalan tol (non-BUJT) lainnya, yaitu jalan, jembatan, EPC, serta prasarana perhubungan, tambahnya. BUMN ini juga akan mengoptimalkan peluang kontrak baru baik dari pemerintah, BUMN, maupun swasta. Raihan kontrak baru akan banyak didukung dari proyek non-JTTS khususnya road & related building selaras dengan fokus perseroan.
Di luar itu, sebagai BUMN yang memandang penting dampak teknologi ke efisiensi kinerja, Hutama Karya telah memanfaatkan sejumlah teknologi mutakhir, seperti penerapan Building Information Modelling (BIM) dan LiDAR pada tahap perencanaan hingga pembangunan konstruksi.
Berdasarkan laporan keuangan, Hutama karya pada semester satu 2021 rugi Rp1,21 triliun. Kerugiannya itu membengkak 23,7 persen dari Rp974,95 miliar pada periode sama tahun lalu. Pendapatan BUMN ini turun 0,7 persen menjadi Rp7,92 triliun.
Posisi kas dan setara kas HK juga menipis dengan hanya bersisa Rp7,11 triliun, atau terkoreksi 40,7 persen setahunan. Namun, perusahaan masih membukukan kenaikan aset 4,9 persen menjadi Rp110,53 triliun.
Sebelumnya, pemerintah bersama Komisi XI DPR RI pada Rabu (15/12) menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp9,1 triliun untuk Hutama Karya. BUMN ini ditugaskan untuk melanjutkan pembangunan JTTS untuk empat ruas: Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Kuala Tanjung-Parapat, dan Binjai-Langsa.