Jakarta, FORTUNE – Perusahaan otomotif Korea Selatan, Hyundai Motor Company, memiliki rencana jangka menengah hingga panjang yang disebut sebagai Hyundai Way. Untuk mendukung strategi tersebut, perseroan berencana mengucurkan investasi sebesar KRW120,5 triliun atau Rp1.319 triliun hingga 2033.
Total investasi itu nantinya akan terbagi menjadi tiga bagian, yakni penelitian dan pengembangan (R&D) mencapai KRW54,5 triliun, belanja modal KRW51,6 triliun, dan investasi strategis lainnya mencapai KRW14,4 triliun.
Hyundai menggelontorkan investasi yang tergolong tinggi karena ingin terus meningkatkan daya saingnya pada sektor kendaraan listrik (EV) dan hybrid, serta memajukan teknologi baterai dan kendaraan otonom.
"Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu, dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi," kata Presiden dan CEO Hyundai Motor Company, Jaehoon Chang, dalam keterangannya yang dikutip Jumat (30/8).
Perusahaan menambah kapasitas produksi hingga 1 juta unit dan menargetkan penjualan secara global hingga 5,55 juta unit mobil per tahun pada 2030. Kemudian, segmen EV menargetkan penjualan hingga 2 juta unit pada tahun tersebut.
Tahun lalu Hyundai berhasil mencatatkan penjualan secara global hingga 4,21 juta unit.