Jakarta, FORTUNE - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan negara-negara dunia dapat memperoleh keuntungan US$77,89 triliun jika menghentikan penggunaan batu bara. Langkah tersebut dinilai efisien secara ekonomi untuk memulai transisi energi.
“Asumsi ini didapat dari biaya sekitar US$29 triliun untuk menghentikan penggunaan batu bara, dan menghasilkan keuntungan kotor sekitar US$106,9 triliun,” tulis lembaga tersebut dalam laporan bertajuk The Great Carbon Arbitrage edisi Juni 2022, yang dikutip Senin (6/6).
Penghentian penggunaan batu bara dimaksud bisa dilakukan mulai 2024 dan secara bertahap sesuai dengan skenario yang telah disusun The Network for Greening the Financial System (NGFS) untuk menuju netral karbon pada 2050.
Selain itu, laporan yang ditulis oleh ekonom IMF Tobias Adrian, Ekonom Universitas Kolombia Patrick Bolton, dan Ekonom Universitas Standford Alissa M. Kleinnijenhuis, menunjukkan ada keuntungan sekitar US$125 dalam setiap penghentian penggunaan satu ton batu bara.