Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kinerja industri furnitur tumbuh positif sebesar 8,04 persen pada triwulan I tahun 2021. Kondisi ini berbalik dari periode yang sama tahun lalu yang mengalami kontraksi 7,28 persen karena dampak pandemi Covid-19.
Selanjutnya, subsektor industri kayu, barang dari kayu, rotan dan furnitur menyumbangkan sebesar 2,60 persen terhadap pertumbuhan kelompok industri agro. “Salah satu faktor yang mendongkrak penjualan produk furnitur di saat pandemi, yaitu adanya peralihan atau reorganisasi signifikan belanja rumah tangga masyarakat, dari yang untuk hiburan, pariwisata atau transportasi, menjadi kebutuhan untuk menata dan merenovasi rumah,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Senin (20/9).
Selain adanya peralihan kebiasaan, kata Agus, aktivitas belanja secara daring pun ikut mendukung peningkatan penjualan furnitur. Hal ini menunjukan, bahwa sektor industri ini terbukti memiliki tingkat resiliensi yang tinggi di saat pandemi. Sehingga, pasar dari funitur dan kerajinan tangan dapat terus tumbuh.
“Harus didukung dengan penyediaan faktor-faktor produksi yang utama, antara lain bahan baku, modal, dan tenaga kerja,” tutur Agus.