Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi kegiatan mencari minyak bumi (pexels.com/Zukiman Mohamad)
ilustrasi kegiatan mencari minyak bumi (pexels.com/Zukiman Mohamad)

Intinya sih...

  • Irak meningkatkan ekspor minyak seiring pencabutan pemangkasan produksi OPEC+

  • Peningkatan ekspor diproyeksikan memberi tambahan penerimaan ratusan juta dolar

  • Ekspor minyak Irak mencapai 3,38 juta barel per hari pada bulan Agustus

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Irak akan meningkatkan ekspor minyak seiring pencabutan bertahap pemangkasan produksi yang disepakati OPEC+. Langkah ini diprediksi akan memberi dorongan signifikan terhadap pendapatan negara.

Dikutip dari Reuters, sebelumnya, delapan negara produsen minyak yang tergabung dalam anggota OPEC+ telah sepakat menambah produksi mulai Oktober sebesar 137 ribu barel per hari. Kebijakan ini melanjutkan tren peningkatan produksi sejak April lalu, setelah dalam beberapa tahun kelompok produsen tersebut menahan pasokan demi menjaga kestabilan harga minyak.

Direktur Jenderal SOMO, Ali Nizar Al-Shatari, mengatakan peningkatan ekspor diproyeksikan menghasilkan tambahan penerimaan ratusan juta dolar pada harga minyak saat ini. Meski tidak memerinci, tambahan produksi 200 ribu barel per hari saja sudah cukup mendongkrak kas pemerintah.

"Peningkatan ekspor Irak diperkirakan akan menghasilkan pendapatan tambahan ratusan juta dolar pada tingkat harga saat ini," ujarnya dikutip dari Reuters Senin (22/9).

Data Kementerian Perminyakan Iraq yang dikutip dari The New Arab, menunjukkan ekspor minyak Irak rata-rata mencapai 3,38 juta barel per hari pada Agustus. Setelah pembatasan dicabut, ekspor rata-rata bulan September diperkirakan bakal berkisar antara 3,4 juta hingga 3,45 juta barel per hari.

Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani berharap agar negara-negara produsen minyak lainnya juga mempertimbangkan kembali kuota ekspor minyaknya agar lebih mencerminkan kapasitas produksinya.

Irak, produsen minyak terbesar di OPEC, berada di bawah tekanan dari kelompok tersebut untuk memangkas produksi sebagai kompensasi atas pemompaan yang melebihi kuota yang disepakati. Irak termasuk di antara negara-negara yang mengajukan rencana pada bulan April untuk melakukan pemangkasan produksi minyak lebih lanjut sebagai kompensasi atas pemompaan yang melebihi kuota yang disepakati.

Editorial Team

EditorEkarina .