Jakarta, FORTUNE — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan nilai ekspor industri furnitur dari Indonesia mencapai US$608 juta atau sekitar Rp10,17 triliun hingga pertengahan 2025.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ekonomi Kreatif dan Desain, Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, di sela-sela pembukaan tiga pameran furnitur, yakni Interzum Jakarta, International Hardware Fair (IHF) Indonesia, dan IFMAC & WOODMAC di Jakarta, (24/9).
Ia menambahkan, pameran mebel yang digelar tahun ini merupakan yang terbesar di Indonesia untuk sektor woodworking, manufaktur furnitur, suplai interior, dan perangkat keras.
"Data menunjukkan ekspor furnitur mencapai lebih dari US$608 juta pada 2025. Ini menjadikannya kontributor terbesar kedua dalam subsektor kriya. Dengan demikian, pameran ini menjadi pintu gerbang menuju Asia Tenggara dan pasar global,” kata Yuke.
Menurutnya, Indonesia saat ini telah siap menjadi pusat ekspor furnitur dan hub inovasi industri kreatif di Asia. Bahkan, segmen ini telah menjadi daya tarik investasi global.
“Melalui sinergi antara pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan investor, sektor ini dapat semakin memperkuat ekspor, menarik investasi, meningkatkan kualitas SDM, serta menciptakan lapangan kerja baru,” katanya.