Jakarta, FORTUNE - PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengungkap dua tantangan utama dalam memasarkan produk kendaraan listrik Mercedez-Benz EQ di Indonesia. Dua kekhawatiran utama konsumen dalam menggunakan mobil listrik, menurut perusahaan ada pada jarak tempuh dan ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Meskipun sudah banyak kami buktikan sendiri, seperti (varian) EQS itu bisa menempuh 600 kilometer (sekali mengisi), tapi tetap orang-orang itu khawatir. Bahkan kalau dipakai muter-muter di dalam kota, mungkin seminggu belum habis,” ujar Head of Marketing Communications and Public Relations PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), Kariyanto Hardjosoemarto kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Kamis (15/6).
Ia mengatakan bahwa kedua kekhawatiran ini biasa jadi tantangan dalam peralihan pemasaran kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) menuju Electric Vehicle (EV).
Oleh karenanya, prusahaan gencar melakukan edukasi untuk meyakinkan konsumen bahwa saat ini SPKLU sudah banyak tersedia di berbagai rest area maupun tempat-tempat publik seperti mal sehingga mereka tak perlu khawatir.
Data MBDI menunjukkan, para pelanggan justru lebih banyak mengisi daya listri varian EQ di rumah. Hal ini didukung oleh charging equipment ‘Wallbox’ yang disediakan oleh Mercedes-Benz juga, yang bisa mengisi daya EV dengan relatif lebih cepat.