Jakarta, FORTUNE - Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Ratna Ningrum, memastikan penjualan ruas tol Cibitung-Cilincing kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API) menguntungkan perusahaan. Pasalnya, penjualan dengan skema divestasi 55 persen saham di PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP) seharga Rp2,44 triliun itu berada di atas nilai perolehan Rp1,92 triliun.
Pernyataan tersebut juga menepis anggapan bahwa penjualan ruas tol tersebut merugikan karena harganya jauh di bawah biaya pembangunan proyek yang mencapai Rp10,8 triliun.
“Dengan demikian, atas investasi pada PT CTP, Waskita akan memperoleh keuntungan Rp520 miliar dan pengurangan utang Rp5,8 triliun akibat efek dekonsolidasi. Di luar nilai investasi Waskita, terdapat juga Kredit Investasi Perbankan dan akumulasi utang lainya yang secara tidak langsung akan beralih ke pemilik baru”, kata Ratna dalam keterangan resmi, Selasa (12/10).
Ratna melanjutkan, di tengah kondisi perekonomian global yang menurun dan berbagai macam ketidakpastian di masa pandemi, hingga akhir September 2021 anak usaha perseroan PT Waskita Toll Road telah berhasil mendivestasi tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan nilai total sebesar Rp4,4 triliun atau Rp2,1 triliun di atas nilai buku senilai Rp2,3 triliun.
Ketiga BUJT yang telah berhasil didivestasi tersebut adalah PT Jasamarga Kualanamu Tol, PT Jasamarga Semarang Batang, dan PT Cinere Serpong Jaya.
"Divestasi jalan tol ini merupakan bagian dari Program 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita selain proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, penyelesaian konstruksi jalan tol, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko," jelasnya.