Jakarta, FORTUNE - Pada 2020 industri kecantikan bak menumpang wahana roller coaster. Penutupan toko fisik dalam masa pembatasan mobilitas sosial memaksa para pemasar merek mencari cara baru untuk menjajakan produk kepada konsumen. Alhasil banyak merek beralih ke situs jual-beli daring, mendorong peningkatan penjualan dari saluran digital.
Dengan adanya pergeseran tersebut, lantas bagaimana kondisi industri kecantikan beberapa tahun lagi? Apakah konsumen akan tetap membeli produk secara daring atau kembali berburu kebutuhan kecantikan dan perawatan diri di toko-toko ritel?