Jakarta, FORTUNE - Ekonomi dunia menghadapi proyeksi suram seiring ketidakpastian dan ancaman resesi global. Meski begitu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia optimistis ekonomi dalam negeri masih akan tumbuh positif ditopang sejumlah katalis.
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid mengatakan, menghadapi situasi dunia yang sulit diprediksi, masyarakat termasuk pengusaha tidak perlu khawatir atau panik secara berlebihan.
"Kita boleh waspada, tapi juga harus optimistis. Kondisi perekonomian Indonesia masih tumbuh positif," kata Arsjad kepada Fortune Indonesia, dikutip Selasa (27/12).
Arsjad menilai, Indonesia masih memiliki sejumlah fundamental yang cukup baik, seperti pertumbuhan ekonomi kuartal III yang masih mencapai 5,72 persen. Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 sebesar US$5,67 miliar.
Investasi kuartal kuartal III telah menembus Rp307,9 triliun, mencapai 74 persen dari target investasi 2022 sebesar Rp1.200 triliun. Sektor industri masih mencapai level ekspansif dengan diraihnya Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur 50,3 pada November 2022 – meski turun sedikit dari bulan sebelumnya.
"Dengan fundamental ekonomi yang kuat, saya optimis prospek ekonomi di 2023 akan
cerah," katanya.