Kantor dan Ritel Kontraksi, Investasi Properti Asia Pasifik turun 22%

JAKARTA, FORTUNE – Aktivitas investasi properti komersial pada kuartal III 2023 di Asia Pasifik turun 22 persen secara tahunan (YoY) menjadi US$21,3 miliar. Ini merupakan capaian terendah secara kuartalan sejak kuartal kedua 2010.
Menurut data dan analisis konsultan real estate global JLL, investasi properti di Asia Pasifik turun menjadi US$21,3 miliar seiring berlanjutnya kontraksi tajam pada volume investasi di sektor perkantoran dan ritel. Sedangkan, pada sektor industri & logistik dan sektor hunian & multifamily investasi tetap kuat.
"Meski gagasan untuk kembali bekerja di kantor terus menguat dan tingkat hunian yang rendah di banyak pasar, para investor umumnya tetap lebih berhati-hati terhadap sektor perkantoran," kata CEO Asia Pacific Capital Markets JLL, Struart Crow.
Beban utang yang tinggi juga memberikan tekanan repricing (penentuan harga) dan sebagian besar pasar masih berada dalam mode pencarian harga saat investor menyesuaikan target return untuk akuisisi.
Namun JLL, tetap yakin dengan pasar properti seiring daya tarik jangka panjang dan ketahanan pasar real estat komersial Asia Pasifik. Meski realitanya, para investor mencari kepastian lebih lanjut mengenai harga dan situasi makro ekonomi.