Jakarta, FORTUNE - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan industri pengolahan nonmigas tumbuh 6,52 persen pada 2026 dengan kontribusi 18,66 persen terhadap PDB nasional. Sektor ini diharapkan menyumbang 74,85 persen ekspor nasional serta menyerap 14,68 persen tenaga kerja.
Agus mengatakan, sektor industri tetap menjadi penggerak utama perekonomian nasional dan diarahkan untuk semakin berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.
Sejalan dengan pertumbuhan industri, pemerataan industri juga diproyeksikan meningkat melalui distribusi investasi di luar Jawa hingga 33,25 persen, sejalan dengan upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 6,79 juta ton CO₂ EQ sebagai wujud transformasi menuju industri hijau.
“Target ini mencerminkan tekad pemerintah menjadikan industri sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Pertumbuhan industri tidak hanya diarahkan untuk memperkuat struktur ekonomi, tetapi juga untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta penguatan daya saing,” ujar Agus dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta Rabu, (3/9)
Pada 2024, industri pengolahan nonmigas mencatatkan pertumbuhan 4,75 persen dengan memberikan kontribusi 17,16 persen terhadap PDB dalam negeri.