Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengembangkan teknologi battery swapping untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Langkah strategis ini sejalan dengan tujuan agar Indonesia menjadi negara yang merajai pasar kendaraan listrik.
“Kami berupaya mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu sampai hilir, sehingga menjadi pemain penting dalam global supply chain, termasuk upaya memproduksi kendaraan dengan emisi karbon rendah dan ramah lingkungan,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, dalam pernyataannya, Selasa (31/5).
Menurutnya, pengembangan kendaraan listrik juga diharapkan mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 29 persen pada 2030, dan nol emisi atau net zero pada 2060.
“Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat untuk berperan dalam menanggulangi perubahan iklim dan telah menetapkan target nol emisi pada 2060 atau lebih cepat jika mendapat dukungan internasional sebagaimana disepakati dalam Conference of Parties (COP26) di Glasgow beberapa waktu lalu,” ujarnya.