Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan 20 persen penggunaan kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle pada 2025. Hal tersebut telah tertuang dalam peta jalan industri otomotif nasional.
“Ke depan, teknologi fuel cell berbasis hydrogen juga telah terdapat dalam peta jalan industri otomotif nasional, dengan semangat untuk menuju produksi industri kendaraan ramah lingkungan,” tutur Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangannya, Rabu (24/2).
Lebih lanjut, dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik, industri otomotif dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi 600 ribu unit mobil dan bus listrik pada 2030. Dengan begitu, konsumsi BBM diharapkan dapat berkurang 3 juta barrel dan emisi karbon turun 1,4 juta ton.
“Upaya strategis ini diharapkan pula dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia terkait pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030, dan di tahun 2060 masuk ke emisi nol atau net zero carbon,” ujarnya.