Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, Arief Setiawan Handoko (tengah) meninjau langsung progres pengembangan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Dok. PGN)
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, Arief Setiawan Handoko (tengah) meninjau langsung progres pengembangan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Dok. PGN)

Intinya sih...

  • Kementerian ESDM menargetkan 115.264 sambungan rumah jaringan gas bumi pada 2025–2026.

  • Penandatanganan MoU antara Ditjen Migas dengan 15 pemerintah kabupaten/kota penerima program di Jakarta untuk memastikan kelancaran pembangunannya.

  • Pembangunan tahap pertama akan mencakup 115.264 SR di 15 daerah, juga diharapkan membuka peluang kerja sama dengan kontraktor dan meningkatkan kapasitas SDM lokal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas menargetkan pembangunan 115.264 sambungan rumah (SR) jaringan gas bumi (jargas) pada 2025–2026. Target tersebut diperkuat dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ditjen Migas dengan 15 pemerintah kabupaten/kota penerima program di Jakarta.

Dirjen Migas, Laode Sulaeman mengatakan komitmen pembangunan jargas ini dilakukan sebagai upaya menghadirkan energi bersih, efisien, dan terjangkau bagi masyarakat. Adapun, penandatanganan bukan sekedar seremonial, tapi dinilai penting untuk memastikan kelancaran pembangunan.

"Kami ingin membangun jaringan gas bumi di Kota maupun Kabupaten. Dengan adanya MoU, koordinasi dengan pemerintah daerah bisa dilakukan sejak awal agar tidak ada keterlambatan pada saat implementasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/9).

Meski program pembangunan jargas ini sempat terhenti pada 2023 dan 2024, namun kembali dilanjutkan tahun ini mengingat manfaatnya besar bagi masyarakat. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bahkan berencana menambah 1 juta SR di luar target 115 ribu SR tersebut.

Adapun, pada tahap pertama 2025–2026, pembangunan akan mencakup 115.264 SR di 15 daerah, antara lain Kota Jambi sebanyak 13.235 SR, Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 6.661 SR, Kabupaten Pelalawan sebanyak 3.076 SR, Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 5.143 SR, Kabupaten OKU Timur 4.148 SR.

Berikutnya, Kabupaten Indramayu sebanyak 12.796 SR, Kabupaten Kendal sebanyak 12.086 SR, Kabupaten Batang sebanyak 5.800 SR, Kabupaten Demak sebanyak 14.859 SR, Kabupaten Gresik sebanyak 7.013 SR, Kabupaten Sidoarjo sebanyak 7.223 SR, Kota Samarinda sebanyak 7.619 SR, Kota Bontang sebanyak 10.553 SR, Kabupaten Tana Tidung sebanyak 725 SR dan Kabupaten Wajo sebanyak 4.327 SR.

Selain memperluas akses energi, program jargas juga diharapkan membuka peluang kerja sama dengan kontraktor, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

"Kami berharap agar pembangunan ini tidak hanya berhenti pada sambungan rumah tangga, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, kerja sama dengan kontraktor, dan kesempatan bagi perusahaan daerah untuk berpartisipasi,” pungkas Laode.

Editorial Team

EditorEkarina .