Jakarta, FORTUNE – Harga emas masih menunjukkan tren peningkatan, bahkan dalam satu tahun terakhir harganya naik sekitar 50 persen menyentuh kisaran Rp2 juta per gram. Kondisi ini menjadi salah satu katalis pendorong kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan PT Pegadaian.
Bank syariah dengan kode saham BRIS mampu mencatat laba bersih tahun berjalan senilai Rp 2,90 triliun hingga Mei 2025. Laba bersih ini tumbuh 5,02 persen secara tahunan (YoY) yang mana salah satu penopangnya ialah bisnis emas.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan antusias minat nasabah BSI terhadap layanan emas melampaui ekspektasi. Sejak BSI Emas diluncurkan, perseroan telah menjual lebih dari 1 ton emas melalui aplikasi BYOND. Jumlah nasabah hampir 180 ribu.
Mencermati fenomena ini BSI terus mengedukasi masyarakat bahwa waktu yang tepat beli emas adalah saat ini. Tren investasi emas juga mendorong pertumbuhan industri perbankan syariah, sehingga dengan potensi muslim terbesar di dunia, ruang pertumbuhan bank syariah cukup besar. ”Karena, tren harga emas dalam jangka panjang akan terus naik, karena itu sifatnya tidak untuk trading jangka pendek,” kata Anggoro melalui keterangan resmi di Jakarta, (18/9).
Sementara dari sisi penyaluran pembiayaan cicil emas per Juli 2025 tumbuh 135 persen (YoY). Selain itu, pertumbuhan nasabah cicil emas dan gadai emas BSI dalam kurun waktu tiga tahun terakhir juga melesat sekitar 111 persen mencapai hampir 600 ribu orang.
