Jakarta, FORTUNE - Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah merampunglkan pembangunan empat unit tangki baru di Kilang Balongan.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani mengatakan, setiap tangki berkapasitas 29 ribu meter kubik, dan diproyeksi bakal meningkatkan fleksibilitas Kilang Balongan dalam hal manajemen inventori produk BBM. Hingga saat ini, Kilang Balongan mengoperasikan lebih dari 70 tanki bahan baku dan produk.
"Selain proses pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM dan Non BBM, hal yang juga tak kalah penting dalam operasional kilang adalah manajemen inventori, baik terkait bahan bakunya, juga produk yang dihasilkan," ujar Mila dalam keterangan resmi, Selasa (30/9).
Kilang Balongan memiliki sejumlah fungsi strategis untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat. Distribusinya dilakukan melalui jaringan pipa maupun jalur laut menggunakan kapal.
Kompleksitas kilang ini pun menjadi yang tertinggi di lingkungan Pertamina, dengan nilai Nelson Complexity Index (NCI) mencapai 11,9. Semakin tinggi nilai NCI, maka kilang tersebut menghasilkan lebih banyak produk berkualitas tinggi dan proses produksi lebih efisien.
Proyek pembangunan tangki tersebut dimulai pada Agustus 2023 dan selesai pada pertengahan 2025. Saat ini, tangki tersebut juga sudah bisa digunakan. Milla menambahkan, dalam proyek ini KPI konsisten mendukung penggunaan produk dalam negeri, dengan capaian 58 persen dari target awal 56 persen.
"Kami percaya kualitas produk lokal mampu bersaing di industri migas. Dukungan ini juga memberikan multiplier effect bagi banyak pihak," tambahnya
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina melakukan berbagai langkah untuk memperkuat infrastruktur energi, termasuk tangki penyimpanan BBM yang baru saja dioperasikan PT Kilang Internasional Pertamina.
"Dengan beroperasinya infrastruktur energi tersebut, upaya Pertamina dalam memperkuat bisnis hilir dan berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pasokan BBM dalam negeri," tutup Fadjar.