Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik merek susu Ultrajaya, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), dan susu Cimory, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) telah merilis kinerja keuangan pada paruh I 2025. Hasilnya bertolak belakang.
ULTJ membukukan penurunan kinerja, baik dari segi penjualan bersih maupun laba bersih. Dikutip dari laporan keuangan per 30 Juni 2025, penjualan perseran melemah 8,16 persen (YoY) dari Rp4,44 triliun menjadi Rp4,31 triliun.
Penurunan penjualan itu terjadi karena tiap segmen bisnis perseroan membukukan pelemahan penjualan. Penjualan minuman turun 7,45 persen (YoY) dari Rp4,66 triliun menjadi Rp4,31 triliun. Sementara itu, penjualan terkoreksi 21,45 persen (YoY) dari Rp38,10 miliar menjadi Rp29,93 miliar.
Bersamaan dengan itu, laba bersih ULTJ pun tertekan 20,03 persen (YoY) menjadi Rp603,81 miliar pada semester I 2025, dari Rp755,13 miliar pada periode serupa di 2024.
Di lain sisi, kinerja CMRY pada paruh I 2025 justru menguat. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan perseroan melonjak hampir 16,6 persen (YoY) dari Rp4,41 triliun menjadi Rp5,15 triliun.
Katalis kenaikan pendapatan CMRY adalah pertumbuhan pendapatan segmen makanan konsumsi sebesar 31,83 persen (YoY) dari Rp2,54 triliun menjadi Rp3,35 triliun. Sementara segmen lainnya, yakni produk olahan susu, membukukan penurunan pendapatan sebesar 4,07 persen (YoY) menjadi hampir Rp1,80 triliun, dari Rp1,87 triliun.
Laba bersih CMRY pun tercatat melonjak 23,86 persen (YoY) dari Rp802,39 miliar menjadi Rp993,81 miliar. Itu berkebalikan dengan milik ULTJ.
Bagaimana dengan pergerakan saham masing-masing emiten susu tersebut? Dikutip dari IDX Mobile, harga saham ULTJ ditutup melemah 2,26 persen ke Rp1.300 pada akhir perdagangan Selasa ini. Di sisi lain, harga CMRY justru menguat 4,21 persen ke Rp4.950.