Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Seorang Bapak bersama dua anaknya mengunjungi Pusat perbelanjaan metropolitan mall di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.

Jakarta, FORTUNE - PT Matahari Department Store Tbk. berhasil memperbaiki kinerja keuangannya secara drastis pada sembilan bulan pertama tahun ini. Setelah menderita kerugian, perusahaan ritel tersebut sanggup kembali menangguk untung.

Laporan keuangan perseroan menunjukkan raihan pendapatan Rp4,08 triliun, tumbuh 22,7 persen dari Rp3,33 triliun pada periode sama 2020.

Emiten berkode LPPF itu mencetak pertumbuhan 18,1 persen pada penjualan eceran menjadi Rp2,52 triliun. Penjualan konsinyasi bersihnya meningkat 36,0 persen menjadi Rp1,56 triliun. Tetapi, pendapatan jasanya turun 83,1 persen, dari Rp50 miliar menjadi Rp8,47 miliar.

Laba yang berhasil direguknya mencapai Rp438,69 miliar, sebuah prestasi gemilang jika dibandingkan dengan rugi Rp616,60 miliar tahun lalu. Pun begitu, laba LPPF belum kembali pada era sebelum pandemi (Januari-September 2019) yang sebesar Rp1,19 triliun.

Di tengah tantangan PPKM

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menyatakan berhasil meraih laba meski menghadapi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Pada saat pengetatan pembatasan Juli 2021, Matahari menutup sementara 117 gerainya. Sedangkan, 31 gerainya tetap beroperasi dengan membatasi kapasitas dan jam operasional.

Namun, setelah pemerintah mulai melonggarkan PPKM Darurat, gerai-gerai fisiknya ikut pula terdampak. Tingkat kunjungan pusat perbelanjaan berbalik meninggi.

“Pada awal September, Matahari membuka 100 persen gerainya dan terus mengalami pemulihan positif dari minggu ke minggu. Hal ini berlanjut pada bulan Oktober dengan pemulihan mencapai lebih dari 70 persen dibandingkan dengan 2019,” demikian pernyataan manajemen LPPF dikutip Rabu (3/11).

Pandemi COVID-19 menyisakan dampak signifikan terhadap perusahaan. Per September 2021, perusahaan ini mengelola 143 gerai (unaudited). Angka ini turun dari 147 pada Desember 2020. Pada Desember 2019, perusahaan masih memiliki sebanyak 169 gerai.

Ekspansi gerai

Editorial Team

Tonton lebih seru di