Jakarta, FORTUNE – PT Phapros Tbk (PEHA) mencatatkan kinerja moncer dan stabil sejak 2015. Pada tahun lalu, realisasi pendaparan perseroan bahkan tumbuh 11 persen diikuti naiknya gross profit hingga 12 persen seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sejak pandemi.
Corporate Secretary PT Phapros Tbk, Zahmilia Akbar, mengatakan pandemi memberikan dampak yang besar tidak saja kepada sektor farmasi, tapi juga berbagai industri lainnya. "Di masa pandemi kami melakukan penataan portofolio, dari OGB (Ethical generic) menjadi OTC (Over the counter) dan ethical. Dari obat resep menjadi produk-produk multivitamin,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (15/8).
Selain itu,Phapros melakukan transformasi penggunaan teknologi digital untuk pemasaran yang sebelumnya dilakukan secara manual. “Kami mengembangkan aplikasi-aplikasi sendiri. Fokus kami adalah produk yang memiliki kinerja terbaik dari sisi net profit,” katanya.
Hasilnya, produk generik Phapros tumbuh 29,3 persen, di atas rerata nasional yang sebesar 15 persen. Hal ini membuktikan perseroan tak hanya mampu bertahan, namun juga bertumbuh di tengah situasi yang menantang.
Phapros juga mencatat pertumbuhan signifikan dari sisi net income serta konsisten membagi dividen, dengan nilai terendah 40 persen dan paling tinggi 70 persen.
Dari sisi market share, terjadi peningkatan 0,9 persen melebihi para kompetitor. demikian pula dari sisi laba bersih dengan pertumbuhan 153,55 persen, jauh di atas perusahaan farmasi lain didukung kebijakan perusahaan memprioritaskan pemasok lokal dibandingkan pemasok dari luar.